Masih Dunia Lain, Program Rekayasakah?


Tayangan berformat ‘uji nyali’ seperti Masih Dunia Lain memang menjadi thriller tersendiri bagi pemirsa TV. Dimana seorang peserta ditempatkan dalam sebuah tempat angker seorang diri. Orang ini dibiarkan sendiri dengan penerangan lilin, dibekali makanan seperlunya, dan kamera di kepala/helm. Kelak ia akan mencoba bertahan di sana dan diabadikan beberapa kamera. Sementara kru Masih Dunia Lain konon berada jauh dari lokasi.
Tapi dalam tayangan Jumat malam, 14 Februari 2014, adalah tayangan yang berbeda. Selama ini Masih Dunia Lain adalah siaran tapping atau hasil editing yang disiarkan tiap malam Kamis dan malam Jumat. Tapi kali ini live! Bisa dibayangkan bagaimana merinding diskonya para penonton TV terutama pecinta Masih Dunia Lain.
Lantas sesuatu yang mengejutkan terjadi. Bukan karena adanya sosok pocong atau kuntilanak yang membawa kucing garong, tapi ada satu tangan manusia yang terlihat memukul dinding sehingga menimbulkan suara menyeramkan dan mengagetkan peserta. Belakangan, tangan itu diketahui tangan manusia yang masih hidup, bukanlah tangan ’setan’ atau sejenis wewe gombel atau genderuwo penunggu pohon pisang. Mengapa seseorang begitu yakin? Karena tangan yang tervideokan itu punya bayangan karena tata cahaya ruangan. Ketukan pun terdengar  samar sebanyak tiga kali, disusul satu kali  yang lebih keras (ketika tangan terlihat) lalu terdengar lagi sampai tiga kali.
Bukti 1
Tampak tangan manusia menggedor tembok, menakuti peserta
Bukti2
Lihat lingkaran merah, bukti ada tangan manusia yang memiliki bayangan
Anda bisa lihat di videonya:
Sontak hal ini menjadi kehebohan tersendiri di dunia maya, seperti banyak yang mengatakan bahwa program Masih Dunia Lain adalah hasil rekayasa belaka. Video cuplikan insiden itu pun sudah ditayangkan di youtube dengan berbagai judul.
Tak mau disalahkan, dan ingin menyelesaikannya agar nama baik dan rating tetap terjaga, kreator MDL mengadakan klarifikasi di akun Twitternya. Poin-poin yang mereka sampaikan via @MasihDuniaLain adalah sebagai berikut:
1. Sebelumnya terima kasih atas perhatian teman semua. mohon maaf atas accident yang terjadi di episode malam ini. Berikut klarifikasi kami:
2. Dengan sistem keamanan yg selama ini kami jalani, malam ini kami sedikit lengah hingga terjadi aksi penyusupan oknum kedlm lokasi uji nyali.
3. Lokasi uji nyali yg dikelilingi rumah penduduk dan kaca gedung yg sudah rusak memberi kesempatan oknum tersebut masuk ke lokasi.
4. Oknum tersebut mencoba mengganggu jalannya shooting dgn cara mengetuk ngetuk dinding dan yg lebih parah mencoba merubah posisi kamera.
4. Beruntung kejadian tersebut cepat diketahui. kami berhasil menangkap pelaku dan mengamankannya.
5. Posisi kamera yg berubah pun harus kami perbaiki ditengah uji nyali pada saat commercial break.
Nah, begitu pihak acara/Trans 7 mengemukakan pembelaannya. Apakah seseorang harus percaya? Saya yang menonton tayangan tersebut beranggapan acara ini memang rekayasa. Sebutlah penampakan-penampakan minimalis atau suara gumbrang-gambreng tak jelas di episode-episode sebelumnya adalah rekayasa. Dan karena sekarang ditayangkan live, maka risiko ‘ketahuan’ pun terbuka lebih lebar.
Tapi bagi fans setia tayangan ini, bisa jadi apa yang diutarakan kreator acara bisa dipahami sebagai kebenaran. Bahwa ada oknum yang mengganggu acara dan sejenisnya. Mungkin jika kreator mau lebih membuktikan pengakuan tersebut, oknum iseng yang mengganggu acara bisa dilaporkan polisi sehingga publik mengetahui. Atau si oknum tampil ke media dan mengaku kalau dia memang iseng meskipun jika hal ini dilakukan, bisa jadi spekulasi lain akan muncul, yakni tokoh ‘rekayasa’ yang disuruh tampil ke muka publik untuk menyelamatkan  ’nama baik’ dan rating acara.

Post a Comment

0 Comments